ENAM hari menjelang Lebaran para perampok semakin ganas beraksi. Dalam sehari Selasa (15/9) kemarin, dua aksi perampokan terjadi di dua kota. Bahkan, dua perampok yang mengendarai sepeda motor dengan sadis menembak mati tiga korban. Namun mereka gagal menggasak sejumlah uang yang dikawal tiga orang tersebut. Ketiga korban adalah Agus Sutrimo dan Arif Wirahaji, satpam Bank Danamon, serta satu lagi polisi Brigadir Murdiono, anggota Brimob Polda DIY.
Sumber di kepolisian menjelaskan, saat terjadi perampokan mobil milik PT Kelola Jasa Artha (Kejar) hendak menuju Yogyakarta usai mengambil uang di Bank Danamon Muntilan dan Magelang. “Mobil itu usai mengambil uang dari Bank Danamon Muntilan Kabupaten Magelang dan Bank Danamon Kota Magelang menuju Yogyakarta, sampai di TKP, Jl. Raya Yogya-Magelang Km 27, ditabrak,” katanya.
Dia menambahkan, sempat terjadi baku tembak antara perampok yang berjumlah 5-6 orang dengan korban. Mereka juga berkejar-kejaran. “Ada perlawanan, pelaku melarikan diri ke arah Yogya dengan mengendarai mobil Suzuki APV plat AB yang ditumpangi 5-6 orang,” katanya.
Menurut petugas Polsek Muntilan, Briptu Sarif, peristiwa itu terjadi di Jalan Magelang arah Yogyakarta, Selasa sore pukul 16.30 WIB. Tepatnya di depan Radio Merapi Indah, 1 km dari tugu perbatasan Yogya-Magelang. Korban perampokan menumpang mobil Panther B 8339 MW yang tengah melaju di Jl. Raya Magelang Km 27, Magelang. Mobil itu merupakan milik PT Kelola Jasa Artha (Kejar), perusahaan cash management service yang biasa mengangkut uang. Mobil bertuliskan Kejar warna biru itu ringsek bagian depannya karena menabrak tiang listrik.
Pantauan di lokasi tadi malam pada kaca depan mobil itu tampak tiga bekas tembakan senjata api. Lalu dua dari tiga korban tewas terlihat menderita luka tembak di bagian kepala. Sebuah senjata laras panjang terlihat tergeletak dalam mobil tersebut. Segera setelah kejadian suasana TKP sangat ramai diserbu warga yang ingin menonton aksi kejahatan brutal tersebut. Polisi sibuk mengatur lalu lintas yang macet beberapa kilometer. Jalan raya itu merupakan jalan utama yang mengakses Yogya-Magelang.
Namun para perampok sadis yang berjumlah 5-6 orang itu tidak sempat mengambil uang yang diangkut mobil milik PT Kelola Jasa Artha (Kejar) itu.
“Ini gembok brankas dan segel warna kuning masih utuh. Uangnya masih utuh,” kata Kapolwil Kedu Kombes Pol Agus Sofyan Abadi di lokasi kejadian.
Namun belum diketahui pasti berapa jumlah uang yang ada dalam brankas tersebut. Setelah melakukan olah TKP, tiga korban yang kondisinya sangat memprihatinkan dibawa ke RSUD Muntilan dengan ambulans.
Saksi mata mengatakan sebelum menembak mati tiga orang dalam mobil pengangkut uang PT Kejar, para perampok terlebih dulu memepet mobil korban hingga menabrak tiang listrik. Pelaku langsung membuka pintu belakang mobil dan menembak membabi buta. “Setelah mobil berhenti, perampok langsung menembak ke dalam,” kata saksi mata, Hendrik, warga Gulon, Muntilan. Hendrik mengatakan, pelaku mengendarai mobil Toyota Avanza warna hitam. Namun Hendrik mengaku tidak memperhatikan nomor polisi mobil tersebut. Sebelumnya polisi menyebut dua pelaku menumpang motor.
Perampokan brutal ini mengundang perhatian Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Alex Bambang Trihatmodjo. Bersama dengan beberapa pejabat kepolisian setempat, Alex pun mengunjungi TKP untuk memastikan kejadian itu murni kasus perampokan.
“Ini murni perampokan. Kita akan lakukan kerjasama dengan Polda DIY untuk melakukan penyelidikan karena terkait anggota Polda DIY yang tewas,” ujar Alex di TKP.
Kapolda meninjau lokasi kejadian perampokan ditemani Kapolwil Kedu, Kapolres Magelang dan Kasatreskrim Polres Magelang. Dia diberi penjelasan tentang detil kejadian serta beberapa barang bukti serta kronologi bagaimana terjadinya aksi perampokan tersebut.
Saat meninjau lokasi, Alex mengamati mobil yang dipakai korban yang masih berada di TKP. Uang yang masih terkunci di dalam brankas juga masih belum diamankan.
Saat ini, tim forensik dari Puslabfor Polda DIY sedang meluncur menuju TKP untuk meneliti jenis peluru yang ditemukan. “Belum dipastikan (jenisnya), saat ini akan dipanggil Tim Labfor dan ahli forensik dari Polda DIY untuk melakukan penyelidikan terkait proyektil peluru yang ditemukan di TKP,” kata Alex saat ditanya apakah peluru yang digunakan milik TNI atau polisi.
Empat didor
Selain itu, empat perampok menyatroni rumah Erlina Sugiarto di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Mereka hendak mencuri mobil Avanza dan Xenia yang diparkir di garasi. Namun aksi mereka kepergok polisi sehingga didor lantaran hendak melawan petugas.
Kaposek Cilandak, Kompol Dony Adytiawarman, menceritakan perampokan berawal saat Warma (29), Salim (29), Satim (31), dan seorang perampok lain menyatroni rumah Erlina Sugiarto, yang beralamat di Jalan Cilandak I Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan pada Selasa subuh. Keempat perampok berencana menggasak mobil Toyota Avanza warna hitam B 1191 VW dan Xenia warna hitam B 1958 PFC yang diparkir di garasi mobil.
“Pelaku memasuki rumah dengan peralatan seperti bor, gunting besar, dan linggis,” kata Dony di markasnya, Jalan Caringin Utara, Jakarta Selatan, Selasa (15/9).
Beruntung aksi kawanan perampok ini diketahui anggota kepolisian yang sedang mengintai pelaku. “Saat anggota kami datang, pelaku mencoba lari dengan menabrakkan mobil korban ke mobil polisi. Kemudian menabrak pos keamanan,” kata Dony.
Dalam aksi tersebut, lanjut dia, pelaku menggunakan senpi untuk melawan. Namun polisi akhirnya dapat melumpuhkan dengan menembakan timah panas ke paha Warma dan Salim. Selain itu, perampok bernama Satim juga ikut ditangkap. “Pelaku beraksi di seputaran Jakarta Raya. Yang kabur sudah kami kantongi identitasnya,” tutur Dony.